Kamis, 03 September 2009
Tata Surya,,,Solar System...^_^
Teman-teman dalam blog ini saya akan banyak membahas tentang bab tata surya...
Bentuk Tata Surya Lonjong Seperti Telur
Kamis, 3 Juli 2008 | 17:11 WIB
PARIS, KAMIS - Jutaan buku teks yang menggambarkan Tata Surya kita seperti bola mungkin salah besar. Berdasarkan hasil kajian data-data yang dikirimkan wahana antariksa kembar milik NASA menunjukkan bahwa bentuk tata surya kita lonjong, seperti telur, bukan bulat seperti bola.
Batas heliosfer yang merupakan daerah terluar tata surya tidak simetris. Heliosfir merupakan daerah yang didominasi angin surya atau partikel yang disemburkan oleh Matahari. Heliosfer merentang di luar orbit Pluto, atau setelah enam miliar kilometer dari Matahari
Di heliosfer terjadi pertemuan antara angin surya dengan angin antarbintang sehingga timbul fenomena yang disebut termination shock. Angin surya yang dimaksud merupakan semburan partikel-partikel bermuatan listrik yang dipancarkan Matahari ke sekitarnya. Kecepatan angin surya yang semula mencapai jutaan kilometer per jam menurun sampai hanya 400.000 kilometer per jam karena terdesak dari luar.
Termination shock inilah yang menandai batas tata surya. Untuk menentukannya, NASA telah mengirimkan dua wahana kembar Voyager 1 dan 2 ke arah berbeda, masing-masing ke utara dan selatan Matahari pada tahun 1977.
Voyager 1 telah melintasi kawasan tersebut pada Desember 2004 saat berada 7,8 miliar mil atau sekitar 12,48 miliar kilometer dari Matahari. Sementara, Voyager 2 baru melintasi kawasan termination shock pada Agustus 2007 di jarak 7 miliar mil dari matahari. Seperti dilaporkan dalam jurnal Nature edisi terbaru, perbedaan ini membuktikan heliosfir tidak bulat sama sekali, melainkan seperti sebutir telur.
"Bayangkan seperti sebuah balon yang ditiup oleh angin surya. Pikirkan bahwa balon tersebut awalnya bulat lalu Anda menekannya ke tembok. Bentuknya akan rata pada salah satu sisinya," tutur Edward Stone dari California Institute of Technology, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam riset tersebut. Ia mengatakan itulah yang terjadi pada heliosfer.
Penelitian mengenai batas tata surya masih akan terus berlanjut. Sudah 30 tahun lebih kedua wahana bekerja, namun masih aktif mengirimkan data sampai sekarang. Wahana yang meluncur dengan kecepatan lebih dari 17.000 kilometer per detik dengan tenaga nuklir itu sekarang menjadi tumpuan utama pengamatan atas batas terjauh tata surya.
"Saya kira5-7 tahun lagi mereka sudah berada di luar tata surya," ujar Stone. Apalagi Voyager 1 masih dalam kondisi sangat baik untuk melaju dan mengirimkan data-data rekamannya.
Ilustrasi bentuk tata surya yang tidak bulat seperti bola disimpulkan setelah Voyager 2 tidak di batas heliosfer.
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruangantarbintang. Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100 SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari matahari pada daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperki ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari matahari.
Tanggapan dan Analisis :
Dengan adanya fakta baru bahwa bentuk tata surya kita ternyata lonjong seperti telur , Fakta bahwa tata surya kita bulat seperti bola terbantahkan.Setelah diteliti oleh NASA , Hal itu terjadi karena Batas heliosfer yang merupakan daerah terluar tata surya tidak simetris.Bentuk tata surya kita diibaratkan seperti sebuah balon yang ditiup oleh angin surya. Pikirkan bahwa balon tersebut awalnya bulat lalu Anda menekannya ke tembok. Bentuknya akan rata pada salah satu sisinya. Itulah yang terjadi pada heliosfer. Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada hemisfer selatan.)
Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat angin matahari berhenti dan ruang antar bintang bermula. Selebih dari heliopause, pada jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.
(Sumber : www.kompas.com , www.wikipedia.com , www.google.com)
A Newly Discovered Solar System Contains Scaled-Down Versions of Saturn and Jupiter
News story originally written on February 14, 2008
For a long time, scientists have wondered if there are other systems of planets like our own in our galaxy. Recently a team of astronomers discovered a solar system almost 5,000 light years away that has smaller versions of Jupiter and Saturn. This discovery means that there might actually be star systems similar to our solar system.
The new solar system seems to be a smaller version of our own. One of the planets in this solar system has almost three-quarters of Jupiter's mass and another has 90 percent of Saturn's mass. The sun they orbit has about half the mass of our sun. Although their sun is is not as bright as our sun, temperatures at both planets are probably the same as temperatures on Jupiter and Saturn because they are closer to their star.
When astronomers observe a star through a telescope, the light waves usually travel straight from the star to the telescope; but if another star passes in between the telescope and the star they are looking at, the closer star acts like a lens and magnifies the incoming light. The telescope can't show a lot of details, but if there are planets orbiting around the closer star, the view from the telescope will show a brighter light where there is a planet. Astronomers can use this information to tell how large the planet is and how far away it is from its star.
This is what happened when the astronomers discovered the new solar system. While they were looking at one star another, another star that is closer to Earth passed in front of the star they were observing. The light from the stars became brighter and the astronomers were able to tell that there were planets like Jupiter and Saturn orbiting around the star.
Scott Gaudi, one of the astronomers who worked on this project, said that while people might think it was lucky that they were able to see this new solar system, he thinks "it might just mean that these systems are common throughout our galaxy."
Scientists have discovered a solar system analogous to ours containing scaled-down versions of Saturn and Jupiter. The two planets were revealed when the star they orbit crossed in front of a more distant star as seen from Earth. For a two-week period from late March through April 2006, the nearer star magnified the light shining from the farther star. Their finding suggests that our galaxy hosts many star systems like our own.
Courtesy of KASI - CBNU - ARCSEC (KASI is the Korea Astronomy and Space Science Institute, CBNU is the Chungbuk National University, and ARCSEC is Astrophysical Research Center for the Structure and Evolution of the Cosmos.
The source of this material is Windows to the Universe, at http://www.windows.ucar.edu/ at the University Corporation for Atmospheric Research (UCAR). ©1995-1999, 2000 The Regents of the University of Michigan; ©2000-05 University Corporation for Atmospheric Research. All Rights Reserved and www.google.com.
Comment and Analysis :
Astronomers from Korea found new solar system contain scaled down version Saturn and Jupiter in galaxy. For a long time, scientists have wondered if there are other systems of planets like our own in our galaxy. Scientists have discovered a solar system analogous to ours containing scaled-down versions of Saturn and Jupiter. The two planets were revealed when the star they orbit crossed in front of a more distant star as seen from Earth. For a two-week period from late March through April 2006, the nearer star magnified the light shining from the farther star. Their finding suggests that our galaxy hosts many star systems like our own. It might just mean that these systems are common throughout our galaxy.
I hope that Astronomers can make new version telescope which can use to find another solar system ,galaxy ,asteroid ,etc. So, The research about solar system can be explain clearly.
Nama : Tetanoe , Bernada
Kelas : X G
No : 29
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar